Rabu, 29 Agustus 2018

ZAMAN PRASEJARAH

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQb-7eeh2LSfBtobJXC-_avG0m7hITMgGyuyt9MIuvkZ5vEbk0uTN5ePiWx6pOJfhCCBwz84-VJY_a_WvUVY8piKcNFMiHPxnGzKWXuPqLvg6IAAfmameQbsfvJyzcMZD_DCe_9Ck18c4/s200/images.jpg


 
    Setelah pada postingan yang lalu saya menjelaskan tentang 
Pengertian Manusia Purba, sekarang saya akan menjelaskan tentang salah satu Manusia Purba yang ada di Indonesia, yaitu Meganthropus Paleojavanicus. Jika anda belum tau pengertian Manusia Purba yang sebenarnya, anda bisa membacanya di postingan yang judulnya Pengertian Manusia Purba. OK, langsung saja saya mulai pembahasan tentang Meganthropus Paleojavanicus.

   Berbagai jenis fosil manusia purba telah ditemukan di Indonesia. Antara lain di Jawa, Sumatra Utara, Aceh, Flores, Sulawesi Selatan Bahkan di Kalimantan Selatan. Namun penemuan fosil manusia banyak terdapat di Pulau Jawa, terutama di sekitar aliran Sungai Bengawan Solo. Jenis-jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia Antara lain Pithecanthropus Erectus, Homo, dan yang akan saya bahas kali ini, yaitu Meganthropus Paleojavanicus.

   Meganthropus Paleojavanicus adalah manusia purba yang tertua di Indonesia. Meganthropus Paleojavanicus berasal dari kata-kata berikut ini:
1.   Mega yang artinya adalah "besar".
2.   Anthropus yang artinya adalah "manusia".
3.   Paleo yang artinya adalah "paling tua/tertua".
4.   Javanicus yang artinya adalah "Jawa".
    Jadi Meganthropus Paleojavanicus artinya adalah "manusia bertubuh besar yang paling tua dari Pulau Jawa". Meganthropus Paleojavanicus diperkirakan hidup pada dua juta tahun yang lalu. Ciri-ciri Meganthropus Paleojavanicus adalah sebagai berikut:
1.   Memiliki tulang rahang yang kuat
2.   Tidak memiliki dagu
3.   Menunjukkan ciri-ciri manusia tetapi lebih mendekati kera.
4.   Berbadan besar dan tegap
    Fosil Meganthropus Paleojavanicus ditemukan oleh Von Koenigswald pada tahun 1936 di daerah Sangiran, Sragen, Jawa Tengah. Oleh karena temuan-temuan dari fosil Meganthropus ini masih sangat sedikit, maka sukar menempatkan dengan pasti kedudukannya dalam evolusi manusia dan hubungannya dengan Pithecanthropus. Selesailah postingan ini semoga menambah ilmu dan bermanfaat bagi anda. Lain kali saya akan posting mengenai manusia purba yang lain.

Meganthropus paleojavanicus
Pengertian
Meganthropus Paleojavanicus adalah manusia purba yang tertua di Indonesia. Meganthropus Paleojavanicus berasal dari kata-kata berikut ini:


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3HXi4ucD85xU32Vqc11zB1PEFasyxk8_GjU2x0cUB2DXR08NWkpoFUM1dlW8cLVVK4mAsDo8bzGkSzzpjpwM3u3lEMBIe2_96tCpU9s4Pk5qdUSKuHeCHRHiF1syFONqcHtqBG1TMnnKD/s1600/Meganthropus+Palaeojavanicus.png1.      Mega yang artinya adalah "besar".
2.      Anthropus yang artinya adalah "manusia".
3.      Paleo yang artinya adalah "paling tua/tertua".
4.      Javanicus yang artinya adalah "Jawa".
    Jadi Meganthropus Paleojavanicus artinya adalah "manusia bertubuh besar yang paling tua dari Pulau Jawa".
Sejarah
Meganthropus Paleojavanicus diperkirakan hidup pada dua juta tahun yang lalu. Fosil ini pertama kali ditemukan oleh G.H.R von Koenigswald pada tahun 1936 dan berakhir 1941 di Situs Sangiran, yaitu rahang bawah dan rahang atas. Ketika pertama ditemukan, von Koenigswald menyebutnya Meganthropus palaeojavanicus karena memiliki ciri-ciri yang berbeda dari Pithecanthropus erectus (Homo erectus) yang lebih dulu ditemukan di Sangiran.
Selanjutnya fosil serupa juga ditemukan oleh Marks tahun 1952 berupa rahang bawah.
Meganthropus diperkirakan hidup 2 juta sampai 1 juta tahun yang lalu, di masa Paleolithikum atau Zaman Batu Tua. Meganthropus memiliki kelebihan pada bentuk tubuhnya yang lebih besar dibandingkan manusia purba lainnya.
Ciri Ciri :
•      Memiliki tulang rahang yang kuat
•      Tidak memiliki dagu
•      Menunjukkan ciri-ciri manusia tetapi lebih mendekati kera.
•      Berbadan besar dan tegap
•      Tonjolan tulang pipi yang tebal,
•      Tonjolan kening tebal
•      Memiliki otot-otot kuat
•      Termasuk sebagai pemakan tumbuhan
Pola kehidupan
Mereka hidup dengan cara mengumpulkan makanan (food gathering) makanan mereka utamanya berasal dari tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan. Sebagian ahli menganggap bahwa Meganthropus sebenarnya merupakan Pithecanthropus dengan badan yang besar.
     Budaya
Pada saat itu meganthropus hidup pada zaman batu tua (Paleolithikum) 
Kehidupan manusia purba pada saat itu belum memiliki tempat tinggal yang tetap atau nomaden.
·         Peninggalan Budaya
Alat-alat batu yang digunakan pada zaman batu tua masih sangat kasar, sebab teknik pembuatannya masih sangat sederhana. Alat-alat batu ini dibuat dengan cara membenturkan antara batu yang satu dengan yang lainnya. Pecahan batu yang menyerupai bentuk kapak, mereka pergunakan sebagai alat. Berdasarkan nama tempat penemuannya, hasil-hasil kebudayaan zaman batu tua di Indonesia dibagi menjadi dua, yaitu : Kebudayaan Pacitan dan Kebudayaan Ngandong.
·         Hasil Kebudayaan yang lainya Zaman batu tua (ringkasan)
-    Kebudayaan Pacitan
-    Kapak Genggam
-    Kapak Perimbas
-    Alat serpih (Flake)
-    Kebudayaan Ngandong
-    Kapak Genggam
-    Alat-alat tulang dan tanduk rusa
-    Alat serpih (Flake)    -    Berburu dan mengumpulkan makanan (Hunting and Food Gayhering)
·         Manusia Pendukung
Berdasarkan penemuan yang ada dapat disimpulkan bahwa pendukung kebudayaan Pacitan adalah Pithecanthropus Erectus. Sedangkan sebagai pendukung kebudayaan Ngandong adalah Homo Soloensis dan Homo Wajakensis.
·         Kehidupan Sosial
Berdasarkan penemuan alat-alat Paleolithik, dapat disimpulkan bahwa manusia purba pendukung zaman batu tua hidup dengan berburu dan mengumpulkan makanan (hunting and food gathering). Mereka juga hidup dengan menangkap ikan di sungai. Manusia purba pada zaman batu tua hidup berpindah-pindah (nomaden).
2. Pithecanthropus
  http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSr2I6D9Im_geJQRjtnFL75hqYISS2hdm5LMQSa70ITSQvEeg8&t=1&usg=__5zVx3dbtwysT7q7WFmfZyxofryg=
Fosil Pithecanthropus merupakan fosil manusia purba yang paling banyak ditemukan di Indonesia. Fosil Pithecanthropus berasal dari Pleistosen lapisan bawah dan tengah. Mereka hidup dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan Mereka sudah memakan segala,
tetapi makanannya belum dimasak. Pithecanthropus terdiri dari beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:

a) Pithecanthropus Mojokertensis
  https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjg39AwYTyRukzxRmoGFpAQErd9DAn_YvPlc5_OGZfLnGHm4HFx6JoD54qaFkH38kdAmZFHY_5C117e5ev6Nfmzs95Dhn-WMaNhrwvJF4MaD2TwT8yIOIN5oc1VL4MlMBIz399CDAq6VgRo/s320/bpurba.jpg
Fosil Pithecanthropus Mojokertensis ditemukan oleh Von Koenigswald di desa Perning, Lembah Bengawan Solo Mojokerto, Jawa Timur pada lapisan Pleistosen Bawah. Temuan tersebut berupa fosil anak-anak berusia sekitar 5 tahun. Makhluk ini diperkirakan hidup sekitar 2,5 sampai 2,25 juta tahun yang lalu. Pithecanthropus Mojokertensis Berbadan tegap, mukanya menonjol ke depan dengan kening yang tebal dan tulang pipi yang kuat.

b) Pithecanthropus Robustus
  
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqEGkRFWAjlQ0P0exRX2Fm9YgwykZkQbV675ih_sFZJXq5yLTGAPzOvRmd79Nxp91YDFlIg4ITrqBogxq8xkB6Be4vvKRifcJTqBzSa8kYVJQ6bQypaW_337HYmalM4cZzBPjKnBd3zRk/s400/manusia_purba_Pithecanthropus_Erectus.jpg
Fosil jenis ini ditemukan oleh Weidenreich dan Von Koenigswald pada tahun 1939 di Trinil, Lembah Bengawan Solo. Fosil ini berasal dari lapisan Pleistosen Bawah. Von Koenigswald menganggap fosil ini sejenis dengan Pithecanthropus Mojokertensis.

c) Pithecanthropus Erectüs
 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiY1wH_GRnO3MKha_1-XgK34yoz7kKvleMTDj7F2R-q9iDxZZwhd1ba0BecPv0UGWsB6SgNsOILMOxNvsCryT_gDgxHXAwVXUph-cTkpn1h4QAl_8kC92txPIenvrO1bPsiisJmG-21pVxu/s1600/sangiran171.jpg
Fosil jenis ini ditemukan oleh Eugene Dubois di desa Trinil, Ngawi, Jawa Timur, pada tahun 1890 berasal dari lapisan Plestosen Tengah. Mereka hidup sekitar satu juta sampai satu setengah juta tahun yang lalu. Pithecanthropus Erectus berjalan tegak dengan badan yang tegap dan alat pengunyah yang kuat. Volume otak Pithecanthropus mencapai 900 cc. Volume otak manusia modern lebih dari 1000 cc, sedangkan volume otak kera hanya 600 cc.
. Homo Sapiens
  
http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSps3CCL3R2fQvXx04H6iaspfBgyepvvHAMTIS8g4iJrhRuUAk&t=1&usg=__WmSEZtO4kqPMNomAgqlXm_3bNGU=
Jenis kaum homo yang ini telah memiliki bentuk tubuh yang sama dengan manusia sekarang dan juga memiliki sifat seperti manusia sekarang tetapi masih memiliki Kehidupan yang sangat sederhana, dan tentunya hidup mengembara(nomaden). Jenis Kaum Homo sapiens yang ditemukan di Indonesia ada 2 yaitu:
- homo Soloensis
- homo sapiens wajakensis
  • Homo soloensis
  http://www.joglosemar.co.id/solo/homoslo.gif
Fosil Homo soloensis ditemukan di Ngandong, Blora, di Sangiran dan Sambung Macan, Sragen, oleh Ter Haar, Oppenoorth, dan Von Koenigswald pada tahun 1931—1933 dari lapisan Pleistosen Atas. Homo Soloensis diperkirakan hidup sekitar 900.000 sampai 300.000 tahun yang lalu.
Volume otaknya mencapai 1300 cc.

Menurut Von Koenigswald makhluk ini lebih tinggi tingkatannya dibandingkan dengan Pithecanthropus Erectus. Diperkirakan makhluk ini merupakan evolusi dan Pithecanthropus Mojokertensis. Oleh sebagian ahli, Homo Soloensis digolongkan dengan Homo Neanderthalensis yang merupakan manusia purba jenis Homo Sapiens dari Asia, Eropa, dan Afrika berasal dari lapisan Pleistosen Atas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar